Guru Harus Fokus Menghadapi Era Disruptif dan Menuju Indonesia Emas
NGAWI – Menjadi guru di era sekarang ini mempunyai tantangan yang lebih kompleks. Mendidik anak yang lahir di era digital atau lebih kita kenal dengan Gen Z membutuhkan perlakuan tersendiri. Kenapa? Karena mereka memiliki kebiasaan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Itulah yang disampaikan oleh Anang Wahyudi, salah satu peserta Seminar Pendidikan dalam rangka menyongsong Hari Pendidikan Nasional 2017 yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Ngawi terselenggara dengan lancar hari ini,Minggu (30/04/2017) di Pendopo Wedya Graha.
Seminar yang mengangkat topik Peran Strategis Guru Dalam Mengoptimalkan Pembelajaran Abad 21 Menuju Ngawi Spektakuler ini diisi oleh 2 pembicara utama yakni Dr. Martadi, M.Sn. (Dosen Universitas Surabaya) dan Dr. Anindhita Sri Nugraheni, S.Pd., M.Pd. (Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Martadi menjelaskan bahwa pendidikan merupakan jembatan yang mengantarkan anak menuju sukses, untuk itu, perlu kita hindari Myopic Perspective (ketidakmampuan dalam melihat masa depan). Dia juga menyampaikan terkait memuliakan guru merupakan kunci kemajuan bangsa.
Martadi juga menjelaskan bahwa guru adalah kurikulum yang sesungguhnya, sehingga untuk menghadapi Indonesia Emas 2045 guru harus fokus dan merevitalisasi marwah guru yang meliputi sistem pendidikan dan kebijakan penerimaan guru, serta melalukan optimalisasi organisasi profesi dalam pengembangan guru.
Sementara itu Anindhita menyampaikan terkait pembelajaran dalam Era Disruptif (masa dimana penuh gangguan dengan banyaknya perubahan) harus memunculkan inovasi baru bagi guru untuk bisa keluar dari zona nyaman, mempunyai target yang jelas, fokus dalam memberikan aktifitas yang bermakna, serta menerima feedback yang berkualitas.
Seminar ini memberikan pesan bahwa sebaiknya Menjadi Guru yang Selalu Fokus dalam Menghadapi Era Disruptif dan Menuju Indonesia Emas. Seminar yang dihadiri tidak kurang dari 150 peserta dari anggota IGI dan non IGI ini diakhiri dengan proses pencanangan program Gerakan 100 Guru Ngawi Menulis 100 Buku. Acara terselenggara dengan lancar dan sukses, para peserta nampak sangat berkesan dengan materi – materi yang diberikan. (rsp/cse)
Sumber : KampoengNgawi.com
Post a Comment